KONSEP ETIKA DASAR PERMACULTURE : SEBUAH JALAN MENUJU SWASEMBADA PANGAN MASYARAKAT DUSUN

 Sebagian besar dari kita sadar, bahwa cara kita hidup di planet ini harus berubah jika ingin manusia tetap bertahan hidup, antara Back to Old (kembali ke cara lama )atau go future ( Menuju masa depan)-Kita hari ini dihadapkan oleh beberapa tantangan, mulai dari permasalahan iklim, sampai pemasalahan ekologi. Namun kami tidak ingin memulai semua ini dengan kepesimisan yang pada ujungnya akan berlanjut kepada keputus asaan, Kami di Lajer Pote permaculture ingin mengajak untuk bersama bergembira menikmati berkah yang diberikan oleh Tuhan kepada kita dan kemudian menysukurinya dengan mengolah sumber daya alam yang kita miliki dengan bijak sesuai kodrat kita sebegai manusia adalah Khalifatul fil Ardhi.



Sebenarnya nenek moyang kita sejeka dulu sudah mengenal jauh sebelum David Holmgren dan Bill Mollison memperkenalkan permaculture pada tahun 1970an. Ada tiga etika dasar dalam permaculture dalam konsep permaculture diantaranya;

  • Earth Care ( Peduli Pada Bumi)
  • People Care (Peduli pada Manusia)
  • Fair Share ( Pembagian Yang Adil)
Jika kita ingat kembali bagaimana cara nenek moyang kita atau kakek nenek kita yang hidup ditahun 45 atau mereka yang pernah hidup sebelum revolusi hijau tahun 1973 pada era orde baru tentang pandangan mereka dalam mengolah pertanian. Pertanian bekelanjutan ( Sustainable farming) Ya. itu yang mereka lakukan pada saat itu. Konsep peduli peda bumi (Earth Care ) dengan mengolah lahan pertanian menggunakan agen hayati Di Bondowoso beberapa wilayah masyarkat sebelum memulai penanaman mereka akan mengolah tanah menggunakan tanaman Rembet sejenis tanaman rambat dan juga mereka menanam kacang-kacangan sebelum memulai menanam padi atau sejenisnya dari sana akan timbut kepedulian terhadap manusia. salah satu contoh di pematang sawah biasanya ditanami beberapa sayur beraneka ragam mulai sayur kacang panjang, timun dan jagung. sayur-sayur yang ditaman disektar pematang sawah memang sengaja ditanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk dibagi-bagikan kepada pekerja sawah/kebun atau bahkan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan sayuran sehingga konsep pertanian masyarakat zaman dulu selaras dengan konsep etika permaculture.

Konsep etika permaculture tidak hanya digunakan untuk mendesain sistem pertanian berkelanjutan. Namun konsep permaculture juga bisa dijadikan pedoman bagaimana kita memulai untuk merawat bumi dan menjaga serta merawat manusia didalamnya, terlebih berkaitan dengan masalah ketahanan pangan atau swasembada pangan yang beberapa hari ini digaungkan oleh pemerintah Indonesia. sehingga Konsep permakultur bisa digunakan tidak hanya untuk merancang lanskap kebun dan tanaman, tetapi juga dalam kehidupan sehar-hari kita agar kita lebih bisa menjalani hidup yang berkesadaran dan harmonis dengan alam, seperti apa yang diterapkan di Lajer Pote Permaculture farm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar