Pertanian selalu menjadi dasar setiap masyarakat sepanjang sejarah, karena betapa pentingya pertanian untuk keberlangsungan hidup. Begitu juga dengan Indonesia sebagai negara agraria, yang artinya pertanian menjadi peranan penting sebagai penggerak ekonomi negara. Selain diuntungkan dengan kondisi alam dan sumber daya manusia yang sangat melimpah sehingga Indonesia dikatakan sebagai negara agraris yang cukup produktif. Akan tetapi, lembaga akademis kita semakin menjauh menganggapnya sebagai disiplin ilmu pengetahuan yang sangat penting.
Meskipun pertanian adalah sebagai salah satu disiplin ilmu pengatahuan di bangku Kuliah, akan tetapi mahasiswa tidaklah pernah mengenyam pendidikan pertanian atau perternakan di bangku sekolah dasar, terkecuali sekolah khusus seperti SMK ( Sekolah Menengah Kejuruan ) yang mememang dibidang pertanian atau agriculture.
Mari kita sedikit melihat materi pembelajaran yang diajarkan kepada siswa ambil saja pada sekolah SMA/Madrasah Aliyah (MA), salah satu mata pelajaran yang mungkin masih ada korelasinya dengan pertanian dan peternakan mungkin paling pas adalah pelajaran Biologi atau IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam). Tapi kita lihat komposisi palajarannya salah satu contoh kelas X matari yang diajari keaneka ragaman hayati, ekosistem, virus, bakteri, dan pencemaran lingkungan. Selanjutnya kelas XI disana siswa lebih kepada pengenalan anggota organ dan sistem organ tubuh manusia, lalu kita lihat materi di kelas XII materi yang diajarkan seperti teori evolusi, genetika, mutasi genetika dan beberapa materi lainnya, jika kita perhatikan tidak ada materi khusus yang mengajarkan pertanian atau perkebunan.
Padahal jika kita berfikir kritis, khususnya pada titik fokus di pedesaan. Anak-anak masih enggan melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi pasca mereka lulus dari Sekolah Menangah Atas (SMA). Kebanyakan kasus yang ditemui, mereka lebih memilih bekerja ke kota atau di desa dengan bertani dan memelihara ternak dengan sistem konfensional. Karena di bangku SMA mereka tidak diajari tentang pertanian berkelanjutan maka mereka bertani dan mengolah tanah dengan asal-asalan dan penggunaan pupuk kimia serta pestisida kimia yang berlebihan, dan tentunya penggunaan jangka panjang membuat struktur tanah tidak baik dan dampak kesehatan juga akan terganggu.
Jika kita melihat beberapa negara lainnya mereka saat ini berlomba-lomba mengembangkan pertanian berkelanjutan dan bahkan ada yang terang-terangan menjadi eksportir lobster laut yang bibitnya diambil dari perairan Indonesia. Bukan kita membandingkan dengan negera lain, namun setidaknya kita harus lebih intropeksi diri dan mulai belajar mengelolah alam dengan arif dan bijaksana.
Dengan menerapkan Pendidikan pertanian maka dapat membantu siswa mempelajari beberapa keterampilan dasar untuk bertahan hidup. Siswa akan mengetahui cara membedakan beberapa tumbuhan beracun dan tidak beracun selain mempelajari lebih lanjut tentang cara menanam makanan mereka sendiri. Pendidikan pertanian juga mencakup lebih jauh dan dapat mengajarkan anak-anak tentang kesehatan tanah, identifikasi tanaman, keamanan pangan, dll., yang semuanya merupakan pengetahuan praktis yang dapat mereka gunakan dalam rutinitas mereka. Semakin banyak yang mereka ketahui, semakin mandiri mereka nantinya.
Pemikiran terakhir kami, Secara keseluruhan, pertanian dan usaha tani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita dan sangatlah penting bagi semua orang dari segala usia untuk memiliki pemahaman dasar tentang disiplin ilmu ini. Pendidikan pertanian dapat memberikan manfaat besar bagi perkembangan anak-anak, dan dapat membantu mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, energik, dan mandiri, serta berkontribusi pada bagian penting dari perekonomian kita secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar